Sabtu, 08 Februari 2014

Hidup Itu Ibarat Pertarungan



Oleh Ngainun Naim
Hidup itu ibarat menjalani pertarungan. Ini sejalan dengan filosofi hidup manusia yang selalu berproses dan berjuang dalam pertarungan antara akal sehat dengan hawa nafsu. Pertarungan ini terjadi sepanjang hidup manusia. Agar selalu terjaga, maka manusia harus mewaspadai terhadap hawa nafsunya sepanjang hidup. Perlu ada perbaikan terus-menerus terhadap hati dan pikiran kita, sehingga setiap saat bisa selalu waspada terhadap godaan nafsu yang ada di sekeliling kita.
Proses hidup memang membutuhkan kewaspadaan secara terus-menerus. Kewaspadaan ini secara implisit mengimplikasikan perlunya untuk pengembangan diri. Pengembangan diri memungkinkan manusia untuk selalu belajar, memperbaiki diri, dan siap menghadapi berbagai dinamika hidup yang ada.
Berkaitan dengan mentalitas proses ini, ada berita menarik yang penting untuk direfleksikan di Harian Jawa Pos edisi 2 Mei 2013. Ada berita menarik tentang usaha ”menggampar” mental instan. Berita ini saya temukan di sebuah kolom Close Up With...... Beritanya tentang novelis Iwan Setyawan.
Di berita tersebut ditulis bahwa sukses tidak bisa diraih secara instan. Terdapat proses perjuangan untuk mencapai hal tersebut. Melalui buku 9 Summers 10 Autumns, Iwan Setyawan mengingatkan generasi muda yang kerap berpikir instan. Sebuah kisah nyata mengenai perjuangannya untuk meraih kesuksesan. yakni, kisah seorang anak sopir angkot yang mampu melakukan New York.
Iwan menyatakan, ”Saya pengen nulis itu buat gamparin ponakan saya, pengen gamparin anak-anak muda. Sukses itu ada perjuangan hidup di dalamnya”.
Kata-kata Iwan Setyawan ini menarik dalam konteks perubahan mentalitas instan yang kian praktis. Buku Iwan merupakan sebuah contoh bagaimana kesuksesan yang diraihnya tidak datang dengan sekejap. Semuanya diraih melalui perjuangan dan kerja keras.
Iwan menegaskan bahwa sukses akan lebih bermakna jika diraih dengan perjuangan. Jika sesuatu diraih dengan berdarah-darahm kebahagiaan lebih dapat terasa. ”Sukses kerasa manis kalau diraih dengan sepenuh hati. Kita harus berani hidup susah untuk hidup bahagia,” kata Iwan setyawan.
Lebih jauh Iwan menegaskan bahwa sukses tidak dapat sendirian. Networking merupakan bagian penting dalam kesuksesan. Selain itu, setiap kesuksesan itu dapat memberikan kebahagiaan pula bagi orang lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih sudah berkenan membaca tulisan ini. Komentar anda sangat saya hargai.