Jumat, 24 Januari 2014

Jangan Menyalahkan di Depan Orang Lain



Oleh Ngainun Naim

Semua orang akan merasa senang jika dihargai oleh orang lain. Penghargaan orang lain, walaupun hanya berupa kata-kata, seakan meningkatkan harga diri kemanusiaan. Ada rasa senang, bangga, dan bahagia walaupun kadang secara malu-malu menolaknya. Padahal sesungguhnya ada rasa senang saat dihargai.
Rasa senang tentu akan lebih meningkat manakala penghargaan yang diberikan tidak hanya kata-kata, tetapi juga bentuk penghargaan yang lainnya. Misalnya dalam bentuk materi, promosi, dan berbagai bentuk yang lainnya.
Sebaliknya, tidak seorang pun mau disalahkan, apalagi direndahkan. Begitu disalahkan, harga diri kemanusiaannya seola runtuh. Ia akan merasa kehilangan harga diri. Apalagi jika hal itu dilakukan di depan orang lain.
Karena itulah, hal mendasar yang penting dilakukan saya kira bukan menyalahkan orang lain. Soal kesalahan, semua orang pernah melakukannya. Sikap yang terbaik adalah menyadari kesalahan dan memperbaiki diri. Jangan sampai kesalahan serupa kembali terjadi.
Menyalahkan atau mencari kesalahan itu kerja manusia yang paling mudah. Sama mudahnya dengan komentator bola yang menggoblok-goblokkan pemain kesayangannya yang gagal mencetak gol. Padahal, giliran dia yang menjalani, jangankan mencetak gol, sangat mungkin dia justru terus kebobolan. Justru yang lebih penting adalah membangun dialog untuk membangun pemahaman bersama mengapa dia melakukan hal yang semacam itu. Cara semacam ini saya kira dapat menjadi salah satu alternatif untuk menjadi lebih bijak.
Menyalahkan, apalagi di hadapan orang lain, akan menghasilkan perlawanan individual yang sengit. Bukannya persoalan yang selesai, tetapi justru akan menghasilkan persoalan baru dan juga permusuhan.
Ada cukup banyak pertengkaran yang dapat kita temui berkaitan dengan persoalan ini. Oleh karena itulah, marilah kita saling mengingatkan satu sama lain, bukan saling menyalahkan. Agar saling mengingatkan itu dapat berjalan baik, ada dua prasyaratnya: keterbukaan hati dan kemauan untuk mengendalikan diri.
Trenggalek, 23-1-2014
Ngainun Naim
twitter: @naimmas22

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih sudah berkenan membaca tulisan ini. Komentar anda sangat saya hargai.