Rabu, 06 November 2013

Ingin Produktif Menulis? Milikilah Banyak Buku



Oleh Ngainun Naim

Penulis yang baik adalah pembaca buku yang baik. Banyaknya buku yang dibaca akan berpengaruh pada mutu tulisan yang dihasilkan. Bisa dipastikan jika seorang penulis mampu menghasilkan karya yang enak dibaca, bermutu, dan mencerahkan maka itu semua merupakan akumulasi dari bacaan yang luas dan mendalam. Pengaruh bacaan si penulis mengakar kuat dan terimplementasi dalam karya-karya yang dihasilkannya. Oleh karena itu, jika kita membaca sebuah tulisan yang renyah dan menawan, si pembuat tulisan pasti telah berjuang keras saat membuat tulisannya.
Merupakan hal yang aneh jika seorang penulis tidak memiliki tradisi membaca yang kokoh. Bisa saja seorang penulis tidak hobi membaca. Tetapi rasanya kok aneh jika hal itu terjadi. Kalaupun memang demikian adanya, kualitas tulisan yang dihasilkan juga akan menunjukkan kepada kurangnya wawasan, kedangkalan analisis, dan membosankan.
Tradisi membaca idealnya dipupuk terus semenjak dini. Bagi seorang penulis, buku harus selalu menemani kesehariannya. Tidak ada alasan untuk tidak membaca. Membaca akan selalu dilakukan saat kesempatan datang. Semakin sibuk, semakin pandai mengatur waktu untuk membaca.
Memiliki buku-buku cukup menunjang aktivitas membaca dan menulis. Hampir bisa dipastikan jika seorang penulis adalah seorang kolektor buku. Penulis yang baik selalu menyediakan anggaran khusus untuk membeli buku.
Kerapkali buku yang dibeli belum sempat dibaca. Kesibukan dan kesempatan yang menjadikan sebuah buku belum terbaca. Tetapi memiliki buku itu sendiri sudah sebuah keuntungan.
Saya memiliki beberapa kali pengalaman mengenai hal ini. Suatu ketika, saya diminta mengisi sebuah seminar dengan jarak waktu yang cukup mepet. Padahal, saya harus membuat makalah. Maka, saya segera berjuang keras untuk membuat makalah. Buku-buku yang saya miliki saya bongkar. Saya cermati satu per satu dan saya kutip bagian-bagian yang penting. Alhasil, walaupun tidak maksimal, makalah akhirnya jadi.
Pada kesempatan yang lain, saya sedang menulis naskah buku. Saat semacam inilah, koleksi buku sangat penting artinya. Saya tinggal mengambil buku-buku saya, membacanya, dan mengutip bagian-bagian yang mendukung argumen yang saya hasilkan.
Jadi, memiliki buku itu sangat penting sekali dalam menunjang produktivitas menulis. Karena itu, membaca dan menulis sesungguhnya ibarat dua sisi mata uang. Masing-masing bermanfaat dan mendukung keberhasilan.
Salam Persahabatan!
Trenggalek, 5 November 2013
Ngainun Naim
www.ngainun-naim.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih sudah berkenan membaca tulisan ini. Komentar anda sangat saya hargai.