Jumat, 18 Oktober 2013

Orang Kok Kayak Gak Butuh Orang Lain!



Orang Kok Kayak Gak Butuh Orang Lain!
Oleh Ngainun Naim

Dari buku-buku yang saya pelajari, saya mendapatkan informasi bahwa manusia itu termasuk makhluk sosial. Disebut makhluk sosial karena manusia tidak bisa hidup tanpa kehadiran orang lain. Hidup manusia sesungguhnya sarat dengan interaksi dengan sesama. Maka kalau ada manusia yang kurang baik terhadap sesama, biasanya dia akan menghadapi persoalan dalam relasi sosialnya.
Jujur saja saya merasa senang jika ada orang yang menghargai saya, walaupun sesungguhnya saya tidak memintanya. Siapa juga yang tidak senang ketika ada orang yang memberi senyum, menyapa, dan perlakuan baik lainnya. Saat diperlakukan semacam ini merasa senang, maka saya juga harus memperlakukan orang lain secara baik. Mustahil orang akan memperlakukan sesuatu yang baik pada saya jika saya melakukan hal yang tidak baik.
Tetapi sesungguhnya praktik melakukan kebaikan itu tidak mudah. Sungguh sulit dan butuh kesabaran. Pernahkah Anda menemukan teman sejawat atau tetangga yang cuek habis? Saat bertemu tidak menyapa, seolah tidak tahu, dan seterusnya? Saya kok nyaris yakin semua orang pernah memiliki pengalaman semacam itu.
Saya sendiri mengalaminya. Tetapi saya menyadari bahwa sikap hidup seseorang itu sebuah pilihan. Jika seseorang memiliki sikap semacam itu, tentu dia sudah tahu konsekuensinya. Mungkin saja orang yang tidak peduli, jutek, tidak mau menyapa terhadap orang lain dan sikap-sikap sejenis justru sangat mungkin menikmati sikapnya yang semacam itu. Karena itu, jika memang bisa diajak untuk berbuat baik secara sosial, maka lebih baik orang semacam itu diajak untuk berbuat baik kepada sesama. Lebih baik disarankan untuk murah senyum, memberikan salam kepada sesama, menyapa, dan perbuatan baik sejenis lainnya. Tetapi jika tidak bisa, ya biarkan saja. Mari kita perbaiki diri kita sendiri dan tetap melakukan kebaikan kepada orang lain semampu kita.
Memang hidup itu kan penuh warna. Saya justru memberikan apresiasi kepada figur yang selalu penuh kebaikan terhadap sesama. Hal itu menunjukkan bahwa orang semacam ini hidupnya akan penuh dengan kebaikan juga. Sebagai makhluk sosial, kita membutuhkan orang lain. Maka rasanya aneh juga jika melihat orang yang seolah tidak butuh terhadap orang lain.
Tulungagung, 18 Oktober 2013
Ngainun Naim

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih sudah berkenan membaca tulisan ini. Komentar anda sangat saya hargai.