Rabu, 08 Mei 2013

KUMPULAN "ORANG-ORANG GILA"


Catatan Seminar “The Power of Reading”
Bagian Kedua
Oleh Ngainun Naim

Berbeda dengan saya yang lebih banyak duduk, Kang Muhsin tampil atraktif dengan berdiri. Tidak hanya itu, ia mampu menggiring (dan memaksa) seluruh peserta untuk senam. Luar biasa! Semua peserta, termasuk saya, merasa mendapatkan energi baru.
Hal menarik yang lain yang dipaparkan Kang Muhsin adalah pernyataannya bahwa, ”Sekolah itu merupakan tempat yang dapat digunakan untuk ’memaksa’ anak-anak membaca.” Saya cukup paham apa yang dimaksudkan dengan Kang Muhsin. Selama ini, sekolah—paling tidak berdasarkan pengalaman personal saya—tidak pernah mengajarkan tentang bagaimana membaca. Saya memiliki tradisi membaca justru karena faktor-faktor lain yang tidak terstrukturkan dalam kurikulum sekolah.
Diskusi pasca paparan Kang Muhsin berlangsung dengan seru. Seorang peserta dari Kediri yang juga pustakawan, Bahtiar, melontarkan uneg-unegnya mengenai suramnya dunia pustaka. Ia bahkan menyatakan bahwa kita yang bergelut di dunia pustaka, mengajak orang untuk membaca, dan terus bersosialisasi dalam berbagai kegiatan literasi adalah ”orang-orang gila”. Disebut demikian karena memang aktivis literasi ini memang ’makhluk aneh’ di tengah-tengah arus pragmatisme dan minimnya penghargaan terhadap aktivitas membaca.
Pertanyaan menarik lainnya datang dari Mas Heru, guru SMPI Al-Azhar Tulungagung. Beliau bercerita tentang aktivitas membaca buku bersama yang digelar setelah shalat dhuha. Juga meminta pendapat kami sebagai pembicara tentang bagaimana menumbuhkan semangat dan kecintaan anak-anak terhadap membaca.
Pendapat paling menggelitik saya peroleh dari seorang penanya, Ibu Haryanti yang merupakan guru di SDI Al-Azhar. Beliau mengaitkan aktivitas membaca dengan menulis. Juga keresahannya melihat fenomena plagiat di kalangan guru demi kenaikan pangkat.
Setelah mereka bertiga, ada beberapa orang lagi yang bertanya. Juga pertanyaan masih saja terus saya dapatkan setelah acara usai. Saya merasakan betapa gairah dan semangat para peserta untuk menularkan spirit membaca memang sangat besar. Jika memang begitu, rasanya tidak salah apa yang dikatakan Mas Bahtiar bahwa yang hadir dalam acara sore itu adalah ”kumpulan orang-orang gila”. Yakni, orang yang menggilai dunia membaca demi kemajuan hidup bersama. Salam literasi. [Parakan, Trenggalek, 6 Mei 2013].

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih sudah berkenan membaca tulisan ini. Komentar anda sangat saya hargai.