Berpikir Positif, Berpikir Cerdas, dan Berpikir Ikhlas

 

Ngainun Naim

 

Pandemi Covid-19 mengharuskan banyak hal yang disesuaikan. Termasuk yang harus melakukan penyesuaian adalah Kuliah Kerja Nyata (KKN). Desain KKN IAIN Tulungagung kali ini diberi nama KKN VDR (Virtual Dari Rumah).

Hari ini mahasiswa sedang dalam pelaksanaan KKN. Jika saat KKN sebelumnya kami sebagai pelaksana program melakukan monitoring dan evaluasi dengan mengunjungi lokasi mahasiswa KKN yang tersebar di berbagai wilayah, monev kali ini—sesuai dengan desain VDR—dilakukan secara virtual juga. Kami memanfaatkan aplikasi Zoom. Seminggu ini kami akan melaksanakan monev selama 4 hari untuk 51 kelompok.

Saat memberikan pengarahan, Rektor IAIN Tulungagung Prof. Dr. Maftukhin, M.Ag., menyampaikan beberapa hal penting. Pertama, KKN VDR sebagai model KKN baru membutuhkan kreativitas dan inovasi. Ini menjadi kunci penting untuk kesuksesan pelaksanaan KKN.

Kedua, pandemi sampai sekarang ini belum terkendali. Tidak ada yang tahu secara pasti kapan pandemi ini akan selesai. Sangat boleh jadi KKN VDR yang sekarang ini kita lakukan akan menjadi model pada KKN berikutnya. Bagi mahasiswa yang belum ikut KKN sekarang karena mengharapkan ada KKN lapangan sebagaimana KKN sebelumnya, sangat boleh jadi nanti juga akan tetap ikut KKN virtual juga.

Ketiga, new normal atau new performa yang sekarang ini tengah kita jalani mengharuskan kita untuk terus dilakukan pembenahan. Kita harus terus-menerus bekerja mencari bentuk yang ideal. Ada kesan bahwa tidak ada sesuatu yang ideal dengan virtual semacam ini. Berkaitan dengan kesan semacam ini, Bapak Rektor menegaskan bahwa ini hanya soal kebiasaan saja karena biasanya KKN dilaksanakan di lapangan. Justru sekarang ini dipikirkan berbagai strategi dan berbagai usaha untuk menyesuaikan dengan kondisi yang ada. Jangan kemudian kita lantas berpikir untuk kembali ke kehidupan semula sebelum ada pandemi.

Keempat, ke depan mungkin KKN yang kita laksanakan, ketika Pandemi mulai terkendali, modelnya adalah campuran antara virtual dan secara lapangan. Memang model KKN semacam ini ada sesuatu yang hilang. Kita tidak bisa bertemu langsung dengan masyatakat. Tapi mengabdi kepada masyarakat bagaimana pun harus terus kita lakukan dengan berbagai penyesuaian berdasarkan keadaan.

Kelima, dalam perkuliahan juga sama. Sampai Desember 2020 IAIN Tulungagung belum akan memberlakukan kuliah secara langsung. Mungkin juga berpengaruh terhadap model pembelajaran kita di masa yang akan datang. Mungkin juga nanti kuliah langsung hanya 40 persen. Pembelajaran kognitif harus mengacu kepada perkuliahan daring, bukan lagi luring. Karena itulah Bapak Rektor mengajak kita semua untuk menyiapkan diri dari berbagai macam situasi. Kita harus bisa kita keluar dari kebiasaan kita. Kita juga terbiasa akan bisa menjalani dengan baik.

Keenam, tahun 2021 Kementerian Agama akan melakukan perombakan terhadap sistem informasi di madrasah dan PTKI. 2021 kita akan mulai melakukan perubahan sistem perkulilahan sebagai “smart kampus”.  Masyarakat digital menjadi sebuah kemestian yang harus kita hadapi secara bersama-sama. Kita mencoba harus mamahami dan melakukan digitalisasi. Perlu digitalisasi berbagai potensi yang ada di masyarakat. Siapa yang menguasai digital, dia yang akan menguasai. Bidang apa pun.

Ketujuh, pentingnya berpikir positif, berpikir cerdas, dan berpikir ikhlas agar apa yang kita lakukan memberikan manfaat kepada masyarakat. Mari bangkitkan semangat kembali masyarakat. Tidak terlalu sulit untuk melakukannya. Perkuat basis ekonomi mereka. Beberapa negara sudah resesi; Singapore, Malaysia, Philipina, dan lainnya. Kita berharap kita tidak mengalami resesi. Maka tugas mahasiswa KKN adalah memperkuat masyarakat pedesaan dan yang di lokasi KKN.

Kedelapan, kita terus berusaha dan berdoa agar IAIN Tulungagung bisa menjadi UIN. Kita bisa menjadi universitas di pedesaan yang tidak kalah dengan yang lainnya. Terbukti kita sudah bisa membangkitkan Tulungagung sebagai pendaftar KKN terbanyak kedua di Indonesia. IAIN Tulungagung sekarang ini nomor 1 dari jumlah pendaftar di seluruh Indonesia.

 

Tulungagung, 10 Agustus 2020