Selasa, 19 Mei 2020

Catatanku Pagi Ini


Ngainun Naim


Bangun pagi dengan setumpuk kegiatan. Jangan dikira kebijakan Work From Home (WFH) berarti nganggur. Sama sekali tidak. Setidaknya bagi saya.
Jam 08.00 WIB pagi hari Selasa, 19 Mei 2020, saya harus mengajar daring kelas Sosiologi Agama 4-A. Matakuliahnya adalah Penulisan Ilmiah. Kali ini saya mengajarkan tentang teknik membaca dan mereview buku untuk kemudian ditulis.
Di sela mengajar online, saya masih menyempatkan diri untuk membalas WA personal atau WA grup. Ada beberapa yang memang mengharuskan saya balas.
Mengajar di rumah itu sesungguhnya asyik juga. Saat menulis dan mengajar, anak bungsu saya terus berada di dekat saya. Ia sangat senang Ayahnya di rumah. Seandainya bukan WFH, tentu sulit menemukan momentum mengajar sambil momong anak.
Masih ada beberapa agenda untuk siang nanti. Semoga semuanya berjalan dengan baik dan mendapatkan barakah. Amin.

Parakan Trenggalek, 19 Mei 2020: 09.00

14 komentar:

  1. Mengajar sambil momong anak saat ini lebih afdhol. Dunia telah berubah... Ajib.

    BalasHapus
  2. Sungguh Ayah masa kini, idamana anak istri, Joss. .

    BalasHapus
  3. Pandemi merubah pola hidup kita ya Pak Ngainun, semua memang harus disyukuri..

    BalasHapus
  4. Jadi bisa nyambi banyak pekerjaan cukup dari rumah saja. Membayangkan asyiknya quality time di rumah

    BalasHapus
  5. Anak-anak juga waktunya belajar, bahwa alam juga sedang tidak baik-baik saja..

    BalasHapus
  6. Bekerja dari rumah, bisa kumpul dengan keluarga.sekali nengok lattop sekali nengok dapur kalau ibu ibu.

    BalasHapus
  7. Walau menurut saya WFH lebih melelahkan, tp banyak hal positif yang kita dapat, diantaranya kita jadi lebih disiplin dalam hal membagi waktu untuk pekerjaan dan tugas rumah tangga.

    Tulisan Prof di atas singkat, padat, jelas, mudah dimengerti, enak dibaca 👍👍👍

    BalasHapus

Terima kasih sudah berkenan membaca tulisan ini. Komentar anda sangat saya hargai.