Nama lengkapnya K.H. Bisri Mustofa. Beliau merupakan
pendiri PP Roudlatul Thalibin Rembang Jawa Tengah. Kiai yang akrab
dipanggil Mbah Bisri ini merupakan ayah dari Gus Mus--K.H. Mustofa
Bisri, Rais Am PBNU. Beliau dikenal luas sebagai kiai multitalenta.
Selain pengasuh pesantren, berbagai aktivitas beliau jalani, mulai dari
pengajian, menekuni dunia politik, berdagang, hingga menulis.
Beliau hidup di masa teknologi informasi masih belum
sehebat sekarang. Sampai beliau wafat di akhir tahun 1970-an, komputer
jelas masih merupakan barang yang sangat mahal, elit, dan hanya menjadi
penghuni kantor2 besar. Para penulis umumnya masih mengandalkan mesin
ketik dengan suara khas yang menyentak atau menulis dengan tulisan
tangan.
Tahukah Anda walaupun Mbah Bisri tidak punya komputer,
laptop, atau Ipad, tetapi karyanya melimpah? Menurut K.H.M. Cholil
Bisri, ayahnya memiliki karyanya sebanyak 276 judul kitab. Tentu ini
suatu jumlah yang sangat luar biasa.
Bagaimana beliau menulis? Menulis dilakukan dengan penuh
semangat kapan pun dan di mana pun; di ndalem, di penginapan, di
sela-sela acara, bahkan di mobil. Beliau memanfaatkan setiap kesempatan
untuk menulis. Wajar saja jika beliau memiliki kitab yang sedemikian
banyak.
Saya merasa malu. Mbah Bisri mengajarkan kepada saya
tentang pentingnya berkarya. Semangat tinggi tanpa dipengaruhi teknologi
telah menjadikan Mbah Bisri seorang penulis monumental. Semoga bisa
itba' jejak beliau. Lahul fatihah.
Ngainun Naim
Trenggalek, 7/3/2014
Trenggalek, 7/3/2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih sudah berkenan membaca tulisan ini. Komentar anda sangat saya hargai.