Dr. Ngainun Naim
Pendidikan memiliki arti penting bagi kemajuan masyarakat. Masyarakat maju mana pun di dunia ini memberikan perhatian secara serius terhadap aspek pendidikan. Pendidikan yang maju dan bermutu secara umum berkorelasi terhadap kemajuan masyarakat secara keseluruhan.
Aspek pembangunan fisik-material sangat penting. Sebab salah satu tolok ukur yang bisa dievaluasi secara kasat mata adalah pembangunan pada aspek ini. Pembangunan yang bersifat fisik-material juga bisa dirasakan secara langsung manfaatnya. Masyarakat pun juga bisa merasakan dampaknya secara langsung sehingga mampu meningkatkan kualitas dan kesejahteraan kehidupan mereka.
Namun demikian perhatian terhadap pembangunan fisik-material jangan sampai menjadikan perhatian terhadap dunia pendidikan terabaikan. Pendidikan memang tidak kasat mata, tetapi dalam perspektif yang jauh ke depan, aspek inilah yang sesungguhnya menjadi modal penting untuk kemajuan.
Mutu pendidikan di Indonesia—tentu termasuk mutu pendidikan Madrasah di bawah Kementerian Agama Kabupaten—secara umum masih harus terus ditingkatkan. Secara umum dunia pendidikan di Indonesia belum mencapai prestasi sebagaimana yang diharapkan. Jika dibandingkan dengan perkembangan pendidikan di negara-negara tetangga, kondisi pendidikan di Indonesia relatif tertinggal.
Realitas semacam ini semestinya menjadi pemikiran bersama semua pihak. Tidak perlu bersikap subjektif dan saling menyalahkan. Justru yang penting untuk dilakukan adalah bagaimana memikirkan persoalan ini secara serius, mencari solusinya, menyusun langkah-langkah strategis, dan mengembangkan sistem pendidikan kita agar mampu bersaing dalam kompetisi global yang kian ketat. Meningkatkan mutu pendidikan merupakan usaha tidak kenal lelah dan perjuangan yang harus dilakukan secara terus-menerus. Cara semacam ini merupakan langkah logis yang paling memungkinkan agar dunia pendidikan Indonesia, termasuk dunia pendidikan di Trenggalek, agar terus meningkat mutunya. Lebih jauh, pendidikan yang bermutu diharapkan mampu untuk bersaing dalam kompetisi global.
Salah satu persoalan dalam dunia pendidikan Indonesia adalah lemahnya mutu pendidikan. Hal ini dapat dicermati dari rendahnya tingkat keterkaitan dan kesesuaian antara lulusan yang ada dengan kebutuhan tenaga kerja dalam masyarakat. Rendahnya tingkat keterkaitan ini menjadikan para lulusan kurang mampu untuk beradaptasi dengan dunia kerja yang semakin kompleks.
Implikasinya, jumlah pengangguran semakin membengkak dari tahun ke tahun. Mereka yang menganggur bukan hanya berasal dari golongan masyarakat yang rendah pendidikannya, tetapi juga berasal mereka yang berpendidikan tinggi pun. Data yang ada menyebutkan bahwa jumlah pengangguran mencapai sekitar 18%. Namun ada pendapat yang menyatakan bahwa jumlah yang sesungguhnya jauh lebih banyak lagi.
Semakin banyaknya pengangguran juga mengindikasikan lemahnya spirit enterpreneur. Masyarakat negara maju memiliki spirit enterpreneur yang tinggi. Enterpreneur adalah sosok yang aktif, kreatif, dan inovatif dalam menciptakan peluang usaha di berbagai bidang.
Kreativitas menjadi kunci penting untuk menciptakan berbagai peluang usaha. Jika kreatif, para sarjana bukannya menunggu atau mencari pekerjaan tetapi justru menciptakan pekerjaan. Keberanian dan kecermatan untuk membuka usaha merupakan sebuah indikator diri yang bermutu. Dan jika usaha yang dibangun berhasil, itu menunjukkan bahwa mutu yang dimiliki memang bagus.
Rendahnya mutu pendidikan dan sumber daya manusia Indonesia dapat dicermati dari laporan Human Development Index (HDI) yang rutin dikeluarkan setiap tahun. Laporan HDI tahunan selalu menempatkan SDM Indonesia pada posisi 100 ke atas. Posisi ini kalah jauh dengan negara tetangga seperti Malaysia atau Singapura. Posisi Indonesia dalam beberapa tahun terakhir beriringan dengan negara-negara kecil seperti Laos dan Vietnam.
Ada yang mengkritik parameter yang dipakai HDI yang dinilai terlalu subjektif. Sanggahan semacam ini boleh dan sah-sah saja dilakukan, tetapi alangkah lebih baiknya jika hasil HDI diposisikan secara positif sebagai titik pijak untuk melakukan perbaikan. Kalau memang kita ini sebagai bangsa yang bermutu, tidak perlu protes. Kualitas kita akan diakui dengan sendirinya. Lihat saja Jepang, atau Korea Selatan, atau Singapura. Negara-negara tersebut selalu mendapatkan peringkat bagus karena memang realitasnya semacam itu, dan tidak ada yang menolak atau membantahnya. Memperbaiki diri dan mengambil sisi positif tampaknya lebih rasional dan masuk akal dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan dan juga manusia Indonesia.
Ada banyak pertanyaan berkaitan dengan rendahnya mutu manusia Indonesia, terutama berkaitan dengan faktor penyebabnya. Salah satu jawaban yang ada menyatakan bahwa mutu manusia berkaitan dengan mutu pendidikan.
Buku yang Anda baca ini merupakan karya seorang Pengawas yang kreatif. Catatan demi catatan yang dihasilkan dari perenungannya sebagai seorang pengawas menghasilkan buku yang sungguh berharga. Membaca buku ini bisa memberikan banyak informasi tentang dunia pendidikan dari perspektif seorang pengawas.
Saya membaca dengan gembira saat diminta memberikan pengantar untuk buku ini. Bagi saya, penulis buku ini merupakan “makhluk langka” karena hanya sedikit saja pengawas yang mau dan mampu menulis. Dr. Yumnan Abadi, S.Ag., M.S.I., telah berkontribusi nyata untuk memajukan dunia pendidikan Indonesia lewat buku ini. Selamat dan sukses untuk Dr. Yumnan Abadi. Semoga segera lahir buku demi buku berikutnya.
Trenggalek, 30 Juli 2020
Jika pengawasnya semakin berkualitas,mungkin pendidikan juga akan tambah berkualitas, sebab para guru biasanya "manut" sama pengawas
BalasHapusSemua usaha meningkatkan kualitas harus kita apresiasi
HapusPeningkatan kompetensi pengawas akan membawa dampak bagus bagi dunia oendidikan secara umum
BalasHapusAmin
HapusAlhamdulillah, puji syukur kepada Allah. Terima kasih p. Naim, merupakan kebanggaan yang luar biasa karena telah memberikan support yang besar terhadap dunia literasi di Trenggalek terutama terhadap buku kami. Semoga semangat literasi para guru di Trenggalek tidak akan luntur ditelan waktu dan terus membara sepanjang masa. Barakallah... Amin
BalasHapusAlhamdulillah. Pak Yumnan ketua Pokjawas yang hebat. Tulisan p. Naim ini semoga mampu memotivasi kita. Guru Trenggalek
BalasHapusAmin. Semoga
HapusSelamat pak yumnan, semoga bukunya banyak manfaat.
BalasHapusMeskipun saya di lembaga yg berbeda tentunya sangat mengapresiasi bagaimana langkah lembaga tersebut dengan stekholder didalamnya terus berinovasi dalam memajukan dunia pendidikan. Saya berharap semoga semua lembaga didalamnya memiliki stekholder yang mumpuni dan selalu mempunyai inovasi untuk meningkatkan sdm dalam mencapai tujuan pendidikan nasional.
BalasHapusSemoga
HapusTerima kasih ilmunya Bapak. 😍
BalasHapusSama-sama
HapusSemoga ke depan kian banyak pengawas yg membukukan karyanya.aamiin
BalasHapusSemoga ide bapak menggerakan dan memunculkan motivasi untuk mulai berkarya, terima kasih pak
BalasHapusTerima kasih Bu
HapusSemoga menular ke pengawas lain
BalasHapusAmin
HapusYa Pak Na'im salutt atas wacananya bisa membuka fikiran para pendidik agar memiliki semangat dan motivasi untuk memajukan kualitas pendidikan Indonesia ,,,ya minimal diupayakan mulai dari diri sendiri dulu 😁( bu sri)
BalasHapusTerima kasih Bu
Hapus