Selasa, 14 Juli 2020

Palangka Raya yang Terus Berbenah


Ngainun Naim


Saya berangkat dari rumah di Trenggalek jam 02.00 dini hari. Alhamdulillah kondisi badan lumayan segar setelah seharian merasakan capek. Dengan diantar oleh Pak Mahfud setelah gagal memilih travel karena pertimbangan kesehatan, perjalanan cukup lancar.
Pukul 04.20 mobil sudah sampai Bandara Juanda. Saya minta langsung diantar menuju Masjid Bandara. Alhamdulillah, masih berkesempatan shalat subuh berjamaah. Memang, ini shalat yang paling berat untuk dilaksanakan secara berjamaah.

Usai shalat, saya ke kantin Bandara yang berada di timur masjid. Saya pesan pop mie dan kopi hitam. Lumayan untuk mengganjal perut.
Usai menikmati makanan ringan berupa pop mie yang panas mengepul dan segelas kopi hitam yang lezat, saya segera check in. Secara umum berjalan lancar. Begitu masuk ke dalam ruang tunggu bertemu dengan Mas Dr. Miftachul Huda yang terlihat dengan mata merah.
“Saya belum tidur sejak semalam”, katanya. Beliau lalu menuju ujung ruangan untuk tidur.

Pukul 06.05 ada panggilan boarding.  Dr. Huda masih terlihat terlelap. Saya bangunkan beliau untuk kemudian kami antri di Gate 10 A. Kami kemudian naik bus yang mengantarkan ke pesawat.
Perjalanan Surabaya-Palangka Raya ditempuh selama 1 jam 25 menit. Nyaris sepanjang perjalanan saya tidur karena memang semalam kurang tidur. Hanya beberapa menit sebelum landing saya terbangun.
Ternyata Bandara Tjilik Riwut Palangka Raya mengalami perubahan. Bandara yang baru satu lokasi dengan bandara lama. Persis di sampingnya. Tentu, bandara baru lebih megah dan mewah dibanding bandara yang lama. Infonya baru seminggu ini bandara baru beroperasi.
Bu Dr. Desi Erawati—Kepala Pusat penelitian dan Penerbitan IAIN Palangka Raya—segera datang bersama 1 mobil lain untuk menjemput saya, Dr. Ibrahim (Universitas Negeri Malang) dan Dr. Miftachul Huda (IAIN Ponorogo). Kebetulan kami bertiga menjadi reviewer penelitian dosen tahun 2019 IAIN Palangka Raya.
Bagi saya pribadi, ini kedatangan yang ketiga. Kedatangan pertama pada tahun 2018 juga untuk seminar proposal penelitian dosen. Saat itu saya juga dibuatkan forum diskusi bersama para dosen. Kedatangan kedua pada bulan oktober 2018 untuk melakukan seminar akhir penelitian.

Saya berusaha menikmati dan mensyukuri capaian apa pun yang saya peroleh. Bagi saya, ini adalah anugerah hidup tak terkira. Tidak semua orang bisa memperolehnya.
Rombongan bergerak ke lokasi acara, yaitu Hotel Forevere yang lokasinya  di Jalan G.O No. 97 Menteng Raya Palangka Raya  Kalimantan Tengah. Sebelum Sampai ke lokasi kami diajak sarapan. Menunya Khas: soto dan sop. Saya pilih sop.
Setiap daerah selalu menawarkan kuliner yanng khas. Sop yang saya nikmati pada sabtu pagi, 30 Maret 2019, sungguh nikmat. Rasanya benar-benar  berbeda  dengan sop di tempat yang lain. Di padu dengan teh panas maka lengkap sudah kenikmatan pada pagi itu.
Usai sarapan kami menuju Forevere Hotel. Tidak perlu waktu lama. Acara pun segera dimulai. Acara seminar proposal peneilitian dosen tahun 2019 berlangsung mulai jam 09.00 dan berakhir pukul 15.00.

Di ujung acara saya sangat bahagia dengan kunjungan Dr. Bulkhani, Mantan Rektor Universitas Muhammadiyah Palangka Raya. Silaturahim memang selalu menghadirkan energi yang tak terkira. Meskipun hanya beberapa menit, kehadiran beliau sungguh membuat bahagia.
Minggu pagi jam 07.00 panitia sudah siap mengantar ke Bandara Tjilik Riwut. Bandara baru yang sungguh megah. Saya menikmati bagian demi bagian dari bandara yang sungguh eksotik. Beberapa bagian yang penting saya ambil gambarnya.
Usai sudah perjalanan ilmiah ke Palangka Raya di akhir Maret 2019. Semoga memberikan barakah. Amin.


Palangka Raya – Tulungagung, 31 Maret – 01 April 2019

18 komentar:

  1. Inspiratif pak. Perjalan ke suatu tmpt bisa dikemas dlm bentuk tulisan ya.

    BalasHapus
  2. Alhamdulillah..terima kasih Bp Ngainun, serasa ikut berdampingan menikmati perjalanan negara melasanakan tugas ilmiah seraya kuliner dan wisata budaya sekaligus wisata tadabur alam Palangkaraya..

    BalasHapus
  3. Alhamdulillah luar biasa dengan barokah jalani, nikmati, syukuri akhirnya menuju titik puncak kesuksesan...

    BalasHapus
  4. mantap...semoga suatu saat kita dapat bersua prof.

    BalasHapus
  5. ingin belajar lansung dengan prof rasanya

    BalasHapus
  6. Alhamdulillah tahun 2013 pernah ke Palangkaraya juga prof..

    BalasHapus
  7. Kota Palangka Raya memang sedang tumbuh 😁

    BalasHapus
  8. Inspiratif , banyak cerita , keren pak

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih. Hanya mengabadikan pengalaman perjalanan

      Hapus

Terima kasih sudah berkenan membaca tulisan ini. Komentar anda sangat saya hargai.