Ngainun Naim
Saya
berangkat dari rumah di Trenggalek jam 02.00 dini hari. Alhamdulillah kondisi
badan lumayan segar setelah seharian merasakan capek. Dengan diantar oleh Pak
Mahfud setelah gagal memilih travel karena pertimbangan kesehatan, perjalanan
cukup lancar.
Pukul
04.20 mobil sudah sampai Bandara Juanda. Saya minta langsung diantar menuju
Masjid Bandara. Alhamdulillah, masih berkesempatan shalat subuh berjamaah.
Memang, ini shalat yang paling berat untuk dilaksanakan secara berjamaah.
Usai
shalat, saya ke kantin Bandara yang berada di timur masjid. Saya pesan pop mie
dan kopi hitam. Lumayan untuk mengganjal perut.
Usai
menikmati makanan ringan berupa pop mie yang panas mengepul dan segelas kopi
hitam yang lezat, saya segera check in.
Secara umum berjalan lancar. Begitu masuk ke dalam ruang tunggu bertemu dengan
Mas Dr. Miftachul Huda yang terlihat dengan mata merah.
“Saya
belum tidur sejak semalam”, katanya. Beliau lalu menuju ujung ruangan untuk
tidur.
Pukul
06.05 ada panggilan boarding. Dr. Huda masih terlihat terlelap. Saya
bangunkan beliau untuk kemudian kami antri di Gate 10 A. Kami kemudian naik bus
yang mengantarkan ke pesawat.
Perjalanan
Surabaya-Palangka Raya ditempuh selama 1 jam 25 menit. Nyaris sepanjang
perjalanan saya tidur karena memang semalam kurang tidur. Hanya beberapa menit sebelum
landing saya terbangun.
Ternyata
Bandara Tjilik Riwut Palangka Raya mengalami perubahan. Bandara yang baru satu lokasi
dengan bandara lama. Persis di sampingnya. Tentu, bandara baru lebih megah dan
mewah dibanding bandara yang lama. Infonya baru seminggu ini bandara baru beroperasi.
Bu Dr.
Desi Erawati—Kepala Pusat penelitian dan Penerbitan IAIN Palangka Raya—segera
datang bersama 1 mobil lain untuk menjemput saya, Dr. Ibrahim (Universitas
Negeri Malang) dan Dr. Miftachul Huda (IAIN Ponorogo). Kebetulan kami bertiga
menjadi reviewer penelitian dosen
tahun 2019 IAIN Palangka Raya.
Bagi
saya pribadi, ini kedatangan yang ketiga. Kedatangan pertama pada tahun 2018 juga
untuk seminar proposal penelitian dosen. Saat itu saya juga dibuatkan forum
diskusi bersama para dosen. Kedatangan kedua pada bulan oktober 2018 untuk
melakukan seminar akhir penelitian.
Saya
berusaha menikmati dan mensyukuri capaian apa pun yang saya peroleh. Bagi saya,
ini adalah anugerah hidup tak terkira. Tidak semua orang bisa memperolehnya.
Rombongan
bergerak ke lokasi acara, yaitu Hotel Forevere yang lokasinya di Jalan G.O No. 97 Menteng Raya Palangka
Raya Kalimantan Tengah. Sebelum Sampai
ke lokasi kami diajak sarapan. Menunya Khas: soto dan sop. Saya pilih sop.
Setiap
daerah selalu menawarkan kuliner yanng khas. Sop yang saya nikmati pada sabtu
pagi, 30 Maret 2019, sungguh nikmat. Rasanya benar-benar berbeda
dengan sop di tempat yang lain. Di padu dengan teh panas maka lengkap
sudah kenikmatan pada pagi itu.
Usai
sarapan kami menuju Forevere Hotel. Tidak perlu waktu lama. Acara pun segera
dimulai. Acara seminar proposal peneilitian dosen tahun 2019 berlangsung mulai
jam 09.00 dan berakhir pukul 15.00.
Di ujung
acara saya sangat bahagia dengan kunjungan Dr. Bulkhani, Mantan Rektor Universitas
Muhammadiyah Palangka Raya. Silaturahim memang selalu menghadirkan energi yang
tak terkira. Meskipun hanya beberapa menit, kehadiran beliau sungguh membuat
bahagia.
Minggu
pagi jam 07.00 panitia sudah siap mengantar ke Bandara Tjilik Riwut. Bandara
baru yang sungguh megah. Saya menikmati bagian demi bagian dari bandara yang
sungguh eksotik. Beberapa bagian yang penting saya ambil gambarnya.
Usai
sudah perjalanan ilmiah ke Palangka Raya di akhir Maret 2019. Semoga memberikan
barakah. Amin.
Palangka Raya – Tulungagung, 31 Maret – 01 April 2019
Inspiratif pak. Perjalan ke suatu tmpt bisa dikemas dlm bentuk tulisan ya.
BalasHapusIya Bu. Mengabadikan ingatan.
HapusAlhamdulillah..terima kasih Bp Ngainun, serasa ikut berdampingan menikmati perjalanan negara melasanakan tugas ilmiah seraya kuliner dan wisata budaya sekaligus wisata tadabur alam Palangkaraya..
BalasHapusTerima kasih.
HapusAlhamdulillah luar biasa dengan barokah jalani, nikmati, syukuri akhirnya menuju titik puncak kesuksesan...
BalasHapusAmin
Hapusmantap...semoga suatu saat kita dapat bersua prof.
BalasHapusAmin. Semoga.
Hapusingin belajar lansung dengan prof rasanya
BalasHapusDengan senang hati
HapusAlhamdulillah tahun 2013 pernah ke Palangkaraya juga prof..
BalasHapusAlhamdulillah
HapusPalangkaraya...
BalasHapusBetul Bu
HapusKota Palangka Raya memang sedang tumbuh 😁
BalasHapusBegitulah yang saya saksikan he he
HapusInspiratif , banyak cerita , keren pak
BalasHapusTerima kasih. Hanya mengabadikan pengalaman perjalanan
Hapus